23/06/11
ASAL USUL KECAMATAN PENYINGGAHAN
ASAL USUL NAMA KECAMATAN PENYINGGAHAN
Menurut cerita para sesepuh atau para tokoh kampung yan g masih hidup saat ini bahwa dahulu hampir seluruh pesisir aliran sungai Mahakam kurang lebih satu bahkan dua rantau ada perkampungan penduduk yang awalnya hanya terdiri dari beberapa kepala keluarga yang tinggal menetap untuk bertani, berkebun serta nelayan hingga sampai dengan sekarang yang sudah menjadi kampung bahkan sekarang sudah menjadi kecamatan tersendiri.
Asal muasal Kecamatan Penyinggahan tidak jauh berbeda dengan daerah lain yakni hanya terdiri dari beberapa rumah Penduduk terdiri atas beberapa kepala keluarga yang pada masa itu hanya ada satu jalan setapak yang menghubungkan antara rumah ke-rumah penduduk, kelompok rumah pertama kali yang ada saat itu berada di ujung,tenggahan serta hulu sungai yang saat ini hulu sungai menjadi kampung Penyinggahan Ulu, tengah sungai menjadi Penyinggahan Ilir, hilir sungai menjadi kampung Tanjung Haur. Wilayah Kecamatan Penyiggahan sangat strategis sebab tidak jauh dari Kecamatan Penyinggahan ini ada sebuah danau yakni Danau Jempang yang luas serta banyak menyimpan berbagai komunitas ikan-ikan tawar. Seiring dengan adanya perubahan tatanan sosial serta ekonomi masyarakat maka masyarakat yang terdiri beberapa rumah dulunya berkembang hingga menjadi kampung yang pada saat itu berwilayah admisitratif di Kecamatan Muara Muntai Kabupaten Kutai.
Ada yang menarik untuk diketahuiuntuk generasi penerus Penyinggahan sekarang yakni tentang asal muasal Penyinggaha dijadikan nama kampung bahkan sekarang sudah menjadi Kecamatan. Seperti kita ketahui bersama bahwa pada umumnya dahulu masyarakat Kutai yang bertempat tinggal di pesisir sungai mahakam menggunakan perahu dayung (gubang) sebagai alat tranfortasi nelayan, berniaga serta dipertengahan antara Kecamatan Muara pahu yang masa itu ada sebuah kerajaan Baroh (hikayat Raden Baroh) dengan kecamatan Kota Bangun yang pada masa itu ada sebuah kerajaan yakni kerajaan Sri Bangun. Antara dua kerajaan ini sering melakukan hubungan kerajaan, sehingga selalu melakukan perjalanan dengan menggunakan perahu dayung (gubang) baik itu pegawai kerajaan maupun rakyat biasa, apabila setiap kali melakukan perjalanan antara kerajaan Baroh ke kerajaan Sri Bangun atausebaliknya hingga mereka singgaha untuk bermalam karena memang kondisinya tidak memugkin-kan untuk melanjutkan perjalana lagi sebab sudah men-jelang malam hari, dan besok harinya menjelang subuh baru dilanjutkan lagi perjalanannya mereka ketempat yang ingin dituju. Karena hal ini bukan hanya terjadi satu dua kali (hanya kebetulan) dialami oleh mereka dan lagi kebetulan belum adanya nama kampung tersebut maka dinamailah kampung ini dengan nama Penyinggahan yang filosopi-nya (maknanya) yakni SINGGAHAN untuk bermalam sejenak.
Dengan semakin pesatnya perkembangan pembangunan rumah-rumah penduduk serta tatanan masyarakat baik dibidang ekonomi, sosial, budaya serta keamanan kampung Penyinggahan sehingga ada suatu keinginan yang sangat besar oleh masyarakat kampung untuk menjadikan Penyinggahan sebagai Kecamatan sendiri tidak lagi berwilayah administratif dengan Kecamatan Muara Muntai. Sesuai dengan keinginan logis masyarakat tertsebut bahwa antara Kecamatan Penyinggahan dengan Kecamatan Muara Muntai sangatlah jauh apalagi pada masa itu tidak adanya sarana dan prasarana yang cepat untuk melakukan koordinasi serta pelayanan kepemerintahan seperti sekarang ini, maka disampaikan usulan tersebut secara resmi oleh toko-tokoh masyarakat kepada pemeritah Kabupaten Kutai pada tahun 1965.
Berdasarkan pada keinginan Masyarakat Penyinggahan, serta untuk melancarakan jalannya pemerintahan atau pelayanan dan usaha peningkatan taraf hidup masyarakat secara umum, pada tanggal 15 Mei 1965 dengan Nomor: 671 / 2 perihal pengusulan pemecahan kecamatan Muara Muntai menjai 2 (dua) wilayah administratif kecamatan. Dalam hal ini, kecamatan Muara Muntai dan kecamatan Penyinggahan, dengan pembagian daerah antara lain:
Kecamatan Muara Muntai :
No NAMA DESA JUMLAH PENDUDUK (JIWA)
1 Muara Muntai Ilir 839 jiwa
2 Muara Muntai Ulu 2.170 jiwa
3 Kayu Batu 1.223 jiwa
4 Rebak Rinding 1.324 jiwa
5 Muara Aloh 1.090 jiwa
6 Perian 1.029 jiwa
7 Jantur 2.119 jiwa
8 Batuq 981 jiwa
JUMLAH 10.775 JIWA
Kecamatan Penyinggahan:
No NAMA DESA JUMLAH PENDUDUK (JIWA)
1 Penyinggahan 2.134 jiwa
2 Minta 1.343 jiwa
3 Tanjung Haur 665 jiwa
4 Loa Deras 587 jiwa
5 Muhuran 259 jiwa
JUMLAH 5.006 JIWA
Akhirnya atas usulan masyarakat kepada Bupati Kutai Barat Kabupaten Kutai tersebut, maka pada tanggal 30 Mei 1965 di setujuilah pemekaran Kecamatan Muara Muntai menjadi 2 (dua) yakni kecamatan Muara Muntai itu sendiri dan Kecamatan Penyinggahan oleh Gubernur yang ditandatangani oleh sekretaris Gubernur Kalimantan Timur Bapak E. Abdoessamad.
Para Tokoh Pendiri Kecamatan Penyinggahan
Berdirinya kecamatan Penyinggahan tidak lepas dari peranan serta perjuangan para tokoh-tokoh kita terdahulu yang tak kenal lelah menyampaikan aspirasinya mewakili masyarakat Penyinggahan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita memberi penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para tokoh-tokoh pendiri tersebut baik yang masih hidup saat ini maupun yang telah meninggal dunia. Tidak ada balasan yang setimpal bagi mereka selain doa semoga amal ibadah mereka diterima disisi-Nya. Untuk mengenang serta memberikan
pengarahan lebih dalam, kita akan mencoba torehkan jasa beliau dengan tinta emas. Adapun tokoh-tokoh pendiri Kecamatan Penyinggahan yakni:
No NAMA JABATAN ALAMAT KET
1 M. Bustaman Petinggi Penyinggahan Ilir Meninggal
2 M. Syahrin, A Wakil Front Nasional Penyinggahan Ulu Meninggal
3 H. Tarham, K Ketua PNI Penyinggahan Ilir Masih Hidup
4 Ramli, A Ketua Ormas Pemuda Penyinggahan Ulu Meninggal
5 M. Djaprie Ketua Ormas Tani Penyinggahan Ilir Meninggal
6 Ardie Ketua Ormas LKN Penyinggahan Ilir Masih Hidup
7 Salmah Latif Ketua Ormas Wanita Tanjung Haur Meninggal
8 Arnan Dany Ketua PHBI Penyinggahan Ilir Meninggal
9 H. Kamarutzaman Ket. Orkes Cempaka Putih Penyinggahan Ilir Masih Hidup
10 Hadar, S Ket. Orkes Bintan Remaja Penyinggahan Ulu Meninggal
11 Armain Ket. Orkes Taruna Ria Penyinggahan Ilir Maninggal
12 Pitoy Ket. Ormas Olah Raga Penyinggahan Ulu Meninggal
13 Dullah Ketua RK Penyinggahan Ilir Meninggal
14 Khairul Ketua RT I Penyinggahan Ulu Meninggal
15 Asmuni Ketua RT II Penyinggahan Ulu Meninggal
16 Ijas Ketua RT III Penyinggahan Ilir Meninggal
17 Uday Ketua RT IV Penyinggahan Ilir Meninggal
18 Sairun Ketua RT V Penyinggahan Ulu Meninggal
19 Masran Ketua RT VI Penyinggahan Ilir Meninggal
20 Icak Ketua RT VII Penyinggahan Ilir Meninggal
21 Idjam Ketua RT VIII Penyinggahan Ilir Meninggal
22 Serani Wk. Com OPR Penyinggahan Ilir Meninggal
Sumber Data : Kantor Kecamatan Penyinggahan
Para Camat Yang Pernah Menjabat
Suatu daerah atau dalam hal ini kecamatan tidaklah lengkap dan sayang kalau tidak adanya seorang camat yang diberikan wewenangn untuk memimpin kecamatan, seorang Camat merupakan perpanjang tangan pemerintah kabupaten untuk menjalankan roda-roda pembangunan dikecamatan dimana ia akan ditugaskan oleh Bupati. Sepanjang perjalanan sejarah Kecamatan Penyinggahan dari awal hingga sekarang Kecamatan Penyinggahan sudah beberapa kali mengalami pergantian camat, Kecamatan Penyinggahan.
Masing-masing Camat yang di tugaskan di Kecamatan Penyinggahan, memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membangun Kecamatan Penyinggahan. Namun, semua Camat itu selalu membawa perubahan-perubahan yang sangat berarti bagi tatanan masyarakat baik sosial maupun ekonomi yang itu semua tak terlupakan oleh masyarakat Kecamatan Penyinggahan secara umumnya sehingga acap kali habisnya masa tugas seorang camat dan akan digantikan dengan camat baru selalu dilepas dengan penuh keharuan bahkan tidak sedikit masyarakat meneteskan air mata kesedihan, hal ini bukan saja camat yang hendak pindah tugas, aparat lain pun seperti Polisi, Kepala Koramil, Kepala Puskesmas, serta Kepala KUA selalu demikian.
Untuk memberikan penghormatan serta penghargaan, tidak lengkap rasanya kalau kita tidak mengenal para camat yang selama bertugas di Kecamatan Penyinggahan. Adapun para camat Kecamatan Penyinggahan yaitu:
No NAMA DAN MASA TUGAS
1 M. Idrus D Juli 1965 s/d 8 April 1970 27 September 1969 s/d 24 Nopember 1989. PLT atas Nama Bapak Sukardi
2 Imran, BA 8 April 1970 s/d 12 Nopember 1975 -
3 Hasrul Anang A, BA 12 Nopember 1975 s/d 14 Nopember 1979 -
4 Fachruddin, Nta, BA 14 Novenber 1975 s/d 17 Juli 1981 -
5 Bachtiar Ganie, BA 17 Juli 1981 s/d 12 Mare 1985 -
6 Drs. Juliansyah Djapar 12 Mare 1985 s/d 16 Pebrruari 1988 -
7 Drs. E. Kusbini Dipuro 16 Pebruari 1988 s/d 29 April 1992 -
8 Drs. Syabaruddin 29 April 1992 s/d 17 Januari 1996 26 Juni 1995 s/d 14 September 1995. PLT atas nama Aspar S (sekwilcam)
9 Drs. Suriansyah Maksum 17 Januari 1996 s/d 27 Maret 1999 -
10 Drs. Sunggono, MM 27 Maret 1999 s/d 4 Oktober 2000 -
11 Drs. Yasir 4 Oktober 2000 s/d - Juni 2006 23 Oktober 2001 s/d des 2001. PLT atas nama Siti Asiah (kaur Umum)
12 M. Mas’ud.N, S.Sos. Juni 2006 – sekarang.
9 Juni 2006 s/d 20 uli 2006. PLT.
An. Sahram,SE.
Sumber Data: Kantor Kecamatan Penyinggahan
Sejak berdirinya Kecamatan Penyinggahan tahun 1965 sampai dengan tahun 2011 jumlah kampung penyinggahan terdiri :
NO NAMA KAMPUNG LUAS WIYALAH
1 Loa Deras 65,78 km²,/ 0,6578 ha.
2 Minta 36.91 km²,/ 0,3691 ha
3 Penyinggahan ilir 44,34 km²,/ 0,4434 ha
4 Tanjung Haur 48,85 km²,/ 0,4885 ha
5 Penyinggahan Ulu 48,24 km²,/ 0,4824 ha
6 Bakung 27.78 km²,/ 0,2778 ha
Total luas Kecamatan 271.90 km²,/ 2.719 ha
1. GAMBARAN UMUM
KECAMATAN : PENYINGGAHAN
KABUPATEN : KUTAI BARAT
PROVINSI : KALIMANTAN TIMUR
KODE WILAYAH : 64 07. 13.
DASAR HUKUM TERBENTUKNYA KECAMATAN PENYINGGAHAN,
SK.Gubernur Kalimatan Timur No. Pem/5/SK/A-16/GTK
Tanggal, 30 Mei 1965. TMT. 1 Juni 1965.-
2. GEOGRAFIS
Kecamatan Penyinggahan terletak antara 116º BT – 116º40¹ BT, dan 0º30¹ LS. Dengan luas daerah 271.90 km², / 2.719 H. yang terletak di tepian daerah aliran sungai (DAS) Mahakam yang memiliki daerah dataran dan rawa.
Wilyahnya merupakan dataran yang dialiri sungai Mahakam. secara administratif mempunyai batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Muara Wis Kutai Kartanegara
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Muara Muntai Kutai Kartanegara
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Jempang
Sebelah Barat berbatasan Kecamatan Muara Pahu
Karakter iklim sama dengan daerah lain pada umumnya, yakni beriklim tropis dengan temperatur udara rata-rata 24º- 34º celcius. Curah hujan berkisar antara 259,8 mm pertahun kemudian secara berangsur-angsur jumlah hujan semakin meningkat kearah pedalaman sungai mahakam sehingga bisa menenggelamkan permukaan tanah yang berada dipinggiran daerah aliran sungai Mahakam.
3. Demografi
Kecamatan Penyinggahan terdiri dari 6 Kampung dengan jumlah penduduk 4.080 jiwa laki-laki 2.143 dan perempuan 1.938 dari laporan Desember 2010, kepadan penduduk 14 jiwa /km dan laju pertumbuhan 0,98 % pertahun.
3. Demografi
Kecamatan Penyinggahan terdiri dari 6 Kampung dengan jumlah penduduk 4.080 jiwa laki-laki 2.143 dan perempuan 1.938 dari laporan Desember 2010, kepadan penduduk 14 jiwa /km dan laju pertumbuhan 0,98 % pertahun.
Dari jumlah pendududk tersebut diatas suku yang dominan yang bertempat tinggal ditempat ini ialah suku Melayu (Kutai yang beragama Islam) yang datang dari hilir sungai Mahakam suku banjar, suku jawa, suku Dayak , suku Madura , serta suku lainnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
setahun sudah saya berpisah dengan penyinggahan setelah sebelumnya mengabdi di SMAN 1 Penyinggahan...rasa kangen selalu ada pada kec.ini....ramah tamah penduduknya..keeksotisan alamnya...ikam kangennn jukuttt pijeee hehe...salam buat warga penyinggahan ilir ust afud.pak rt alfian dan anaknya bu Farida..nek ibee.. dan murid2ku semoga kalian suksess Aamiin...semuanya salam dr boyolali tanah jawa, Khatam Prastyohadi SM3T IV UNNES ^_^
BalasHapusCieee...
HapusKapan" kalau ada waktu monggo pak mampir lagi ke Penyinggahan, sekaligus nostalgia dg masyarakat maupun siswa/i nya di SMA. :-D
BalasHapusPenyinggahan selalu terbuka
sekitar tahun 1994 saya pernah ada proyek bbrp bulan di desa minta penyinggahan, saya begitu terkesan dengan desa ini/minta, dan saya sempat dekat sekali dg bpk Idjam dekat masjid ds minta(kangen sekali dg beliau) sampe saat ini aku begitu merindukan kampung minta, namun sayang waktu dan kesempatan yg tak pernah memungkinkan.
BalasHapusadakah yg mengenal nama2 ini ..
Alif , septa , Pak Idjam , Pak Asnan ..dll
Mudahan kec. Penyinggahan makin berkembang dan makin mantap menata dirinya dalam mensejahterakan warga nya demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.. (Ngomong opo iki..) ,😆
BalasHapus